Senin, 19 Maret 2012

Suriah, Antara Tekanan Syiah dan Keberpihakan Amerika

Saat ini negara Suriah seperti neraka. Apa sebab? Syiah laknatullah telah membantai penduduk negeri ini yang notabene kaum muslimin ahlussunnah. 

Di antara kekejaman tentara Syiah di Suriah mereka (20 orang tentara) memperkosa seorang perempuan di depan suaminya sampai. Pada tanggal 3 februari 2012 Basyar Al Asad  -semoga Allah melaknatnya- sang presiden ini memerintahkan untuk menghancurkan suatu lokasi dengan membom yg menewaskan 350 orang dan 1500 terluka, mereka juga mencampuri air PAM dengan racun untuk membunuh Ahlussunnah. Ada pula anak-anak yang dicincang di depan orang tuanya.


Jacques Beres, seorang dokter bedah Perancis: Suriah seperti Neraka

Sudah 40 tahun Jacques Beres, seorang dokter bedah Perancis, beroperasi di berbagai kawasan perang, namun di kondisi di Suriah merupakan salah satu satu yang paling mengerikan yang pernah dilihatnya. Beres "menyelundupkan diri" ke Homs, kota yang digempur pasukan pemerintah Suriah, selama dua minggu Februari lalu. Di kota itu dia mendirikan rumah sakit darurat di sebuah rumah di mana dia mengoperasi 89 orang dalam 12 hari.

Sebagian besar adalah para lanjut usia dan anak-anak. Dia berhasil menyelamatkan sebagian besar pasiennya, namun sembilan orang meninggal di meja operasi.

Dalam sebuah pertemuan para aktivis hak asasi manusia di Jenewa, Swiss, Selasa (13/3/2012), dokter berusia 71 tahun itu, merupakan satu-satunya dokter Barat yang berhasil masuk Homs. Dalam pertemuan itu dia mengisahkan pertumpahan darah dan kondisi mengerikan yang disaksikannya di kota itu. "Seperti neraka," kata Beres, yang juga salah satu pendiri organisasi Doctors Without Borders dan Doctors of the World. Beres sendiri pernah bekerja di sejumlah wilayah perang seperti Vietnam, Rwanda, dan Irak. "Yang terjadi adalah pembunuhan massal. Sangat tidak adil. Tidak bisa dibenarkan," tegasnya. Beres berangkat ke Suriah atas permintaan dua kelompok, France-Syrie Democracy dan Union of Muslim Associations in France. Dia masuk Suriah dari Lebanon secara ilegal dan mendirikan meja operasi di sebuah rumah kosong hanya dengan tiga tempat tidur.